![]() |
| Jerome Powell The Fed Amerika Serikat |
LintasPortal.com - Harga emas kembali naik pada perdagangan Rabu (10/12) setelah Federal Reserve (The Fed) resmi memangkas suku bunga. Keputusan bank sentral Amerika Serikat ini langsung menggerakkan pasar logam mulia, meskipun pelaku pasar masih dibayangi ketidakpastian soal arah kebijakan The Fed tahun depan.
Emas spot tercatat naik 0,7% ke level US$4.236,57. Sementara itu, emas berjangka justru sedikit terkoreksi 0,3% ke US$4.224,70. Di saat emas masih bergerak hati-hati, harga perak justru mencuri perhatian dengan menembus rekor tertinggi sepanjang masa di US$61,85.
Berbanding terbalik dengan emas dan perak, logam mulia lainnya justru mengalami tekanan. Harga platinum turun 2,4% ke US$1.654,55, sementara palladium melemah 2% ke level US$1.475,94. Pergerakan yang berlawanan ini menunjukkan pasar masih menunggu kejelasan arah kebijakan moneter The Fed.
Kenaikan harga emas didorong oleh keputusan The Fed yang kembali memangkas suku bunga dalam voting yang cukup terbelah. Meskipun demikian, bank sentral memberi sinyal bahwa pemangkasan tambahan kemungkinan akan dijeda sementara mereka menunggu data terbaru terkait inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja.
Analis pasar logam independen, Tai Wong, mengatakan bahwa pelaku pasar emas cukup puas dengan hasil kebijakan hari ini. Menurutnya, harga emas bergerak mantap di level tertinggi harian meski sebelumnya sempat terjadi aksi ambil untung dari investor.
Secara teori, suku bunga yang lebih rendah biasanya membuat aset tanpa imbal hasil seperti emas menjadi lebih menarik. Inilah sebabnya pasar logam mulia langsung merespons positif pemangkasan suku bunga tersebut. Namun, pandangan pejabat The Fed soal kebijakan ke depan masih beragam—ada yang menolak pemangkasan tambahan, tetapi sebagian lainnya justru memprediksi kenaikan suku bunga lagi.
Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa posisi suku bunga saat ini dianggap cukup tepat sambil menunggu perkembangan ekonomi beberapa bulan ke depan. Meski begitu, ia enggan memberi petunjuk jelas soal kemungkinan pemangkasan berikutnya. Hal ini membuat pasar masih berspekulasi apakah emas mampu mencetak rekor baru dalam waktu dekat.
