![]() |
| Ilustrasi Pengeboran Lepas Pantai |
LintasPortal.com - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di wilayah lepas pantai Kalimantan Timur, melalui kegiatan pengeboran Sumur Eksplorasi Metulang Deep MDX-1.
Penemuan tersebut diumumkan setelah sumur dinyatakan selesai dibor dan dilakukan pengujian pada 30 Desember 2025. Hasil ini menjadi salah satu capaian penting sektor energi nasional di akhir tahun.
Hasil Uji Produksi Menunjukkan Potensi Signifikan
Berdasarkan hasil pengujian awal, sumur Metulang Deep MDX-1 menghasilkan produksi minyak sebesar 2.840 barel per hari (BOPD) serta gas mencapai 4 juta standar kaki kubik per hari (SCFD) dengan konfigurasi 1/2 open hole.
Produksi tersebut masih berpotensi meningkat apabila dilakukan pengujian lanjutan menggunakan open choke 64/64, sesuai dengan evaluasi teknis awal.
Target Dua Lapisan Reservoir di Kedalaman 1.600 Meter Lebih
Sumur eksplorasi ini menargetkan dua lapisan reservoir utama yang berada pada kedalaman antara 1.655 hingga 1.679 meter measured depth (mMD) serta interval tambahan pada 1.682–1.683,5 mMD.
Reservoir hidrokarbon ditemukan berada pada batuan pasir (sandstone) dalam struktur Sepinggan Carbonate Sequence, yang dikenal memiliki karakteristik penyimpanan hidrokarbon yang baik.
SKK Migas: Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Djoko Siswanto, menyatakan bahwa penemuan ini merupakan capaian strategis bagi industri hulu migas nasional.
Ia menyebutkan, temuan cadangan minyak dan gas tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi ketahanan energi Indonesia serta mendukung peningkatan produksi migas nasional.
Dukung Program Pemerintah dan Kemandirian Energi
Penemuan ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat sektor energi, meningkatkan produksi dalam negeri, serta mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak dan gas.
Selain itu, keberhasilan eksplorasi ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi wilayah Kalimantan Timur, baik melalui aktivitas hulu migas maupun pengembangan industri pendukung.
