![]() |
| Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai, |
LintasPortal.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan inklusif. Melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, lima Sekolah Luar Biasa (SLB) swasta resmi ditingkatkan statusnya menjadi sekolah negeri sebagai upaya memperkuat layanan pendidikan bagi murid disabilitas.
Lima SLB yang dinyatakan siap menjadi negeri tersebut berada di Kota Surabaya, Mojokerto, Kediri, Pacitan, dan Probolinggo. Program ini dijalankan melalui Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKPLK) Dinas Pendidikan Jatim.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa proses penegerian SLB telah selesai sepenuhnya. Seluruh tahapan administratif, validasi, dan asistensi telah terpenuhi, sehingga kini tinggal menunggu peresmian resmi oleh Gubernur Jawa Timur.
“Alhamdulillah proses penegerian sudah 100 persen rampung. Tinggal peresmian yang akan dilakukan langsung oleh Ibu Gubernur,” ujar Aries, Sabtu (27/12/2025).
Menurut Aries, perubahan status SLB dari swasta menjadi negeri sangat penting karena membuka akses perhatian yang lebih optimal dari pemerintah, terutama dalam hal pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Setelah penegerian tuntas, fokus berikutnya adalah peningkatan mutu layanan pembelajaran bagi murid disabilitas.
“Penegerian SLB menjadi solusi bagi daerah yang belum memiliki SLB negeri. Salah satunya Surabaya, yang sebelumnya belum memiliki SLB negeri,” jelasnya.
Ia menambahkan, proses penegerian dilakukan secara ketat. Sekolah swasta yang memenuhi syarat, khususnya terkait lahan dan kesiapan operasional, memiliki peluang besar untuk menjadi sekolah negeri.
Senada dengan itu, Kepala Bidang PKPLK Dindik Jatim, Iva Chandraningtyas, menyampaikan bahwa seluruh dokumen administrasi telah diselesaikan. Status penegerian telah tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur dan diperkuat dengan terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub).
“Secara administrasi sudah selesai semua. Pergub sudah turun, tinggal peresmian yang dijadwalkan tanggal 29,” ungkap Iva.
Ia menjelaskan, penegerian SLB juga mencakup penyesuaian sumber daya manusia. Guru dan tenaga kependidikan yang sebelumnya berstatus Guru Tetap Yayasan (GTY) akan diarahkan menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) atau PPPK paruh waktu sesuai ketentuan.
Program penegerian SLB ini menjadi salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Jawa Timur melalui Bidang PKPLK. Prosesnya melibatkan sinergi 13 organisasi perangkat daerah (OPD) dan berlangsung intensif selama kurang lebih enam bulan.
Sementara itu, Kepala SMPLB-B Karya Mulia Surabaya, Agus Hadi, menyatakan kesiapan sekolahnya telah mencapai 100 persen. Sekolah tersebut dipilih karena berdiri di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Berbagai perbaikan sarana dan prasarana sudah dilakukan, mulai dari pagar hingga penataan ruang agar lebih rapi, indah, dan bersih. Namun secara administratif masih menunggu nomenklatur resmi sekolah negeri,” terangnya.
Saat ini, SLB-B Karya Mulia menaungi jenjang TK, SD, SMP, dan SMA dengan total 131 siswa. Setelah resmi menjadi negeri, struktur organisasi akan disederhanakan dengan satu kepala sekolah yang ditunjuk oleh pemerintah provinsi.
Dari sisi tenaga pendidik, sekolah ini memiliki 16 guru ASN dan 21 guru non-ASN. Guru non-ASN tersebut tengah diproses untuk penyesuaian status sesuai regulasi yang berlaku.
Sebagai informasi, peresmian lima SLB Negeri di Jawa Timur akan dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di SLB-B Karya Mulia Surabaya pada Senin (29/12/2025). Langkah ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan disabilitas di Jawa Timur.
