Harga Emas Berpotensi Tembus Rp2,7 Juta per Gram, Simak Proyeksi Terbaru Hingga Akhir 2025

 

Ilustrasi Gold

LintasPortal.com - Harga emas kembali menjadi sorotan publik. Logam mulia diproyeksikan terus menguat hingga akhir tahun 2025 dan berpeluang menyentuh level Rp2,7 juta per gram. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global serta pelemahan indeks dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan penutupan perdagangan terakhir, harga emas dunia tercatat berada di level US$4.531 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Logam Mulia di pasar domestik berada di posisi Rp2.627.000 per gram. Kondisi tersebut menunjukkan tren penguatan harga emas yang masih berlanjut hingga menjelang akhir tahun.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyampaikan bahwa prospek harga emas hingga sisa perdagangan tahun ini masih cenderung positif. Menurutnya, pergerakan harga emas sangat dipengaruhi oleh dinamika geopolitik global dan arah pergerakan indeks dolar AS.

“Kalau harga emas dunia mengalami penurunan di hari Senin, kemungkinan akan terkoreksi ke support pertama di US$4.509 per troy ounce. Untuk harga Logam Mulia, bisa turun ke Rp2.600.000 per gram,” ujar Ibrahim dalam rilis rekaman yang diterima media, Minggu (28/12/2025).

Ibrahim menjelaskan, tekanan lanjutan masih mungkin terjadi apabila pelemahan harga emas berlanjut hingga pertengahan pekan. Dalam kondisi tersebut, harga emas dunia diperkirakan menguji level support berikutnya.

“Jika penurunan berlangsung sampai hari Rabu, support kedua berada di US$4.487 per troy ounce. Harga Logam Mulia kemungkinan berada di kisaran Rp2.570.000 per gram,” jelasnya.

Meski demikian, peluang penguatan harga emas dinilai masih sangat terbuka. Apabila tren positif kembali berlanjut, emas dunia berpotensi bergerak menuju area resistensi.

“Kalau harganya naik, resistensi pertama ada di US$4.550 per troy ounce. Itu setara dengan harga Logam Mulia sekitar Rp2.650.000 per gram,” kata Ibrahim.

Lebih lanjut, Ibrahim memperkirakan harga emas dunia dapat mendekati level US$4.600 per troy ounce. Pada posisi tersebut, harga emas Logam Mulia di dalam negeri berpeluang menyentuh Rp2.700.000 per gram hingga akhir tahun 2025.

Dari sisi fundamental, terdapat dua faktor utama yang menopang kenaikan harga emas. Faktor pertama adalah meningkatnya tensi geopolitik global, khususnya di kawasan Amerika Latin dan Afrika. Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela, serta operasi militer AS terhadap kelompok militan di Nigeria, dinilai berpotensi mengganggu pasokan minyak dunia dan memicu ketidakpastian pasar.

Faktor kedua berasal dari pelemahan indeks dolar AS. Ibrahim menyebutkan, indeks dolar diperkirakan bergerak di kisaran support 97,579 dan resistensi 98,398 dalam beberapa hari ke depan. Pelemahan dolar dipicu oleh data inflasi Amerika Serikat yang melandai serta ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS.

“Pasar optimistis Bank Sentral Amerika Serikat masih akan menurunkan suku bunga di awal tahun 2026. Kondisi ini mendorong harga emas dunia dan logam mulia terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” pungkas Ibrahim.

Dengan kondisi tersebut, emas masih menjadi pilihan menarik sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Media Corner 16062025

Media Corner 16062025