DPRD Jatim Tanggapi Aduan Masyarakat Soal Dugaan Penurunan Kualitas BBM Pertalite

Erick Komala, S.H, M.H. Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur 2024 - 2029


LintasPortal.com - Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat di berbagai wilayah Jawa Timur melaporkan dugaan penurunan kualitas BBM jenis Pertalite yang dijual di pasaran. Pengguna kendaraan roda dua dan empat mengeluhkan performa mesin yang menurun, suara mesin menjadi lebih kasar, hingga konsumsi bahan bakar yang lebih boros dibanding sebelumnya. Keluhan ini datang dari berbagai daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, hingga Banyuwangi.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Erick Komala, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima banyak aduan langsung dari masyarakat. “Kami menerima banyak laporan dari pengguna kendaraan yang merasa kualitas Pertalite berbeda dari biasanya. Mesin motor terasa berat, lebih cepat habis, bahkan ada yang mengatakan bahan bakarnya tampak lebih keruh,” ujar Erick.

Salah satu warga bernama Fabian, yang menyampaikan keluhannya melalui aplikasi pengaduan resmi DPRD Jatim bernama CUAN (Curhat’o Nang Dewan), mengatakan bahwa masalah ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat kecil. “Sudah keadaan ekonomi susah, ditambah lagi ada masalah BBM. Motor mogok, kami tidak bisa bekerja. Tolong pemerintah tegas terhadap Pertamina dan berikan kebijakan yang pro rakyat kecil,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, DPRD Jawa Timur menilai bahwa isu ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Mengingat BBM Pertalite merupakan bahan bakar utama bagi sebagian besar masyarakat, maka perlu ada langkah cepat dan transparan dari pihak Pertamina serta instansi terkait. DPRD akan meminta klarifikasi resmi mengenai beberapa hal penting, termasuk kepastian spesifikasi teknis Pertalite yang beredar di Jawa Timur, potensi adanya perubahan formula atau campuran bioetanol, serta prosedur pengawasan distribusi BBM di SPBU agar tidak terjadi kontaminasi air atau penurunan mutu.

Erick Komala yang juga dikenal sebagai Bro Erko menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak kebijakan energi hijau maupun program pencampuran bioetanol dalam BBM. Namun, ia menekankan bahwa masyarakat berhak mendapatkan BBM berkualitas, aman untuk mesin, dan sesuai standar nasional. “Kami hanya meminta mutu Pertalite tetap konsisten agar masyarakat tidak dirugikan,” tambahnya.

Selain itu, DPRD Jawa Timur juga mendorong Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) serta Kementerian ESDM untuk melakukan uji acak (sampling test) terhadap Pertalite di sejumlah SPBU di Jawa Timur. Hasil uji tersebut, menurut DPRD, harus disampaikan secara terbuka kepada publik agar masyarakat mendapatkan informasi yang transparan dan dapat dipercaya.

Sebagai wakil rakyat, DPRD Jatim berkomitmen untuk terus mengawal isu penurunan kualitas Pertalite ini hingga tuntas. Masyarakat juga dihimbau untuk tetap melaporkan setiap keluhan terkait BBM melalui kanal pengaduan resmi DPRD. “Kami meminta Pertamina segera memberikan penjelasan terbuka. Jika terbukti ada masalah dalam distribusi atau pencampuran bahan bakar, langkah perbaikan harus segera dilakukan demi melindungi hak konsumen dan menjaga kepercayaan publik,” tutup Erick Komala. (*)

Media Corner 16062025

Media Corner 16062025