Strategi Entry Trading: Pullback vs Breakout, Mana yang Lebih Tepat untuk Anda?

Ilustrasi Markets Stock

LintasPortal.com  - Dalam dunia trading, pemilihan waktu untuk masuk ke pasar menjadi salah satu kunci keberhasilan. Banyak trader yang mengalami kerugian bukan karena salah analisis, melainkan karena salah menentukan momen entry. Dua strategi populer yang sering digunakan trader adalah Pullback Trade dan Breakout Trade. Keduanya memiliki konsep, karakteristik, serta tipe trader yang berbeda.

Strategi pertama adalah Pullback Trade atau biasa disebut Buy on Support. Konsepnya sederhana, yaitu membeli ketika harga sedang turun dan menyentuh area support, lalu memantul ke atas. Dengan kata lain, trader masuk posisi beli di area harga murah dengan harapan support mampu menahan tekanan jual. Strategi ini sangat berguna bagi mereka yang menginginkan risiko kecil sekaligus peluang keuntungan yang menarik.

Kunci utama dari Pullback Trade adalah kemampuan membaca area support yang jelas pada grafik. Jika level support sudah teruji beberapa kali, peluang harga untuk kembali memantul semakin besar. Bagi trader yang sabar, strategi ini bisa menjadi pilihan karena entry dilakukan pada level harga rendah dengan potensi risk-to-reward yang lebih baik.

Berbeda dengan Pullback, strategi kedua adalah Breakout Trade. Sesuai namanya, strategi ini digunakan ketika harga menembus atau “jebol” level penting, baik itu resistance maupun support. Misalnya, saat harga berhasil melewati resistance, kondisi tersebut bisa menjadi sinyal kuat bahwa harga berpotensi naik lebih tinggi.

Namun, Breakout Trade memiliki tantangan tersendiri. Trader perlu menunggu konfirmasi, seperti candle yang berhasil menutup di atas resistance, atau adanya volume besar yang mendukung pergerakan harga. Tanpa konfirmasi tersebut, breakout palsu (false breakout) sering kali menjerat trader yang terlalu terburu-buru masuk pasar. Oleh karena itu, kesabaran dan disiplin tetap diperlukan.

Strategi Breakout ini cocok bagi trader yang lebih agresif dan menyukai momentum cepat. Dengan mengikuti arus ketika harga menembus level penting, trader bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang tajam. Namun, risikonya tentu lebih besar dibandingkan strategi Pullback, karena harga bisa berbalik arah secara tiba-tiba.

Secara sederhana, perbedaan kedua strategi ini dapat dirangkum sebagai berikut: Pullback Trade adalah membeli di harga murah lalu menjual di harga lebih mahal, sementara Breakout Trade adalah mengejar momentum ketika harga menembus level kunci. Pemilihan strategi terbaik sangat bergantung pada karakter dan gaya trading masing-masing individu. Dengan memahami kedua konsep ini, trader diharapkan dapat lebih bijak dalam menentukan waktu terbaik untuk masuk ke pasar. (*)

Media Corner 16062025

Media Corner 16062025