Dolar AS Melemah Tajam, Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed Tekan Pasar

Dollar AS Melemah Tajam, The FED Isyaratkan Pemangkasan Suku Bunga September

LintasPortal.com - Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan signifikan pada perdagangan Jumat (22/8), setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memberikan sinyal kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga pada pertemuan September mendatang. Pernyataan Powell tersebut langsung menekan kinerja greenback di pasar global.

Mengutip laporan Reuters, Senin (25/8), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur pergerakan mata uang AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, termasuk yen Jepang dan euro, tercatat melemah 0,96 persen menjadi 97,66. Pelemahan ini menjadi salah satu yang paling tajam dalam beberapa bulan terakhir.

Powell dalam pidatonya menyampaikan bahwa meskipun pasar tenaga kerja terlihat seimbang, kondisi tersebut terjadi akibat perlambatan besar pada sisi permintaan dan suplai tenaga kerja. Pernyataan ini dianggap pasar sebagai sinyal dovish yang mengindikasikan ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga.

Kepala Strategi Pasar Corpay Toronto, Karl Schamotta, menilai sikap Powell jauh lebih dovish dibandingkan ekspektasi sebelumnya. Menurutnya, pernyataan tersebut membuat nilai dolar anjlok, sementara peluang pemangkasan suku bunga bulan depan semakin besar. Pasar keuangan pun mulai bersiap menghadapi kemungkinan kebijakan moneter yang lebih longgar.

Data Fed Funds Futures turut menunjukkan bahwa para pelaku pasar kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga mencapai 85 persen. Tidak hanya itu, ekspektasi pemangkasan hingga akhir tahun 2025 meningkat hingga 54 basis poin. Ekspektasi ini muncul setelah laporan ketenagakerjaan terbaru menunjukkan pelemahan yang tidak terduga.

Meski demikian, data inflasi konsumen memperlihatkan bahwa kebijakan tarif baru belum memberikan dampak besar. Sementara itu, inflasi produsen yang lebih tinggi dari perkiraan serta hasil survei aktivitas bisnis yang cukup kuat membuat sebagian pelaku pasar masih menahan diri untuk terlalu optimis. Hal ini menunjukkan adanya dinamika yang kompleks dalam perekonomian AS saat ini.

Tekanan terhadap dolar AS semakin bertambah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengomentari independensi The Fed. Trump bahkan menyatakan akan memecat salah satu anggota Dewan Gubernur, Lisa Cook, yang dituding bermasalah terkait kepemilikan hipotek di Michigan dan Georgia. Jika Cook tidak mengundurkan diri, Trump menegaskan opsi pemecatan tetap terbuka. (*)

Media Corner 16062025

Media Corner 16062025