![]() |
Sam Altman CEO ChatGPT |
LintasPortal.com - Penggunaan ChatGPT sebagai media curhat atau terapi pribadi kini disarankan untuk dipertimbangkan kembali. Hal ini disampaikan langsung oleh CEO OpenAI, Sam Altman, yang mengingatkan bahwa saat ini belum ada payung hukum yang secara khusus melindungi privasi pengguna dalam percakapan sensitif dengan chatbot berbasis kecerdasan buatan seperti ChatGPT.
Dalam wawancara terbarunya di podcast This Past Weekend bersama Theo Von, Altman mengungkapkan bahwa industri AI masih belum memiliki standar hukum yang setara dengan kerahasiaan dokter dan pasien, pengacara dan klien, atau hubungan profesional serupa. Kondisi ini berpotensi membuka celah terhadap pelanggaran privasi pengguna, terutama ketika membahas masalah pribadi melalui platform AI.
Altman menyoroti fakta bahwa banyak pengguna, khususnya generasi muda, menggunakan ChatGPT sebagai tempat bercerita tentang persoalan pribadi, mulai dari hubungan hingga persoalan hidup. Namun, ia menegaskan bahwa berbeda dengan percakapan bersama terapis atau dokter yang dijamin oleh hukum, interaksi dengan ChatGPT tidak memiliki perlindungan hukum semacam itu.
"Orang-orang bercerita tentang hal paling pribadi dalam hidup mereka ke ChatGPT," ujar Altman, seperti dikutip dari TechCrunch pada Sabtu, 26 Juli 2025. Ia menambahkan bahwa tanpa perlindungan hukum yang jelas, percakapan tersebut dapat menjadi isu hukum apabila diminta oleh pengadilan untuk diungkap, kecuali bagi pengguna layanan ChatGPT Enterprise yang memiliki kebijakan privasi berbeda.
Altman juga menyatakan bahwa OpenAI tengah menghadapi tantangan hukum, termasuk gugatan dari The New York Times yang meminta agar perusahaan menyimpan seluruh data percakapan pengguna ChatGPT secara global. OpenAI menilai tuntutan tersebut sebagai langkah yang berlebihan dan sedang mengajukan banding melalui jalur hukum.
Lebih lanjut, Altman menyoroti meningkatnya kesadaran publik terhadap pentingnya perlindungan data pribadi. Ia mencontohkan bagaimana masyarakat menjadi lebih berhati-hati setelah putusan Mahkamah Agung AS yang membatalkan Roe v. Wade, yang mendorong banyak orang beralih ke aplikasi pelacak kesehatan yang lebih aman secara privasi, seperti Apple Health.
Menutup pernyataannya, Sam Altman menyampaikan bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap isu privasi adalah hal yang wajar. Ia juga mendukung sikap hati-hati sebelum menggunakan ChatGPT secara intensif untuk hal-hal bersifat pribadi. “Menurut saya masuk akal untuk menunggu ada kejelasan hukum soal privasi sebelum menggunakan ChatGPT secara mendalam,” tutupnya. (*)