Cerita Nyata: Gen Z Dibayar Rp 1 Miliar Oleh Profesor dalam 2 Bulan Kerja

Foto bareng profesor kim di Korea

LintasPortal.com -  Cerita Nyata: Gen Z dibayar Rp. 1.000.000.000 Oleh Profesor dalam 2 bulan kerja.

Tulisan ini khusus buat anak anak Gen Z, Millenial, atau generasi strawyberry KARENA KALIAN ADALAH GENERASI TERBAIK DI ZAMAN INI.

*

Ini cerita hasil dari pengalaman pribadi saya sendiri ditahun 2024. Tujuan cerita ini buat sharing, dan mau ngasih tahu ada ribuan peluang buat anak anak Gen Z atau ke Alpha atau gen gen strowberry yang kadang dikucilkan.

Dulu saya pernah salah ambil jurusan kuliah, ekpektasi saya pas kuliah saya bakal dapat ilmu-ilmu terbarukan berkaitan dengan manajemen SDM modern, Marketing modern (seperti digital marketing, AI, dll), manajemen keuangan modern dan lain sebagainya. Sehingga bisa saya implementasikan langsung di usaha-usaha yang saya jalankan.

Ternyata jurusan yang saya ambil dan fokus dari dosen-dosen saya adalah lulusan ini menjadi seorang akademisi, hasil risearch yang dihasilkan gak kalah jauh dari universitas negeri (krn kami kuliah di swasta). Semester 1 saya stress krn harus membaca dan mencari jurnal international sebanyak banyaknya dan harus menemukan risearch gap untuk lanjut disemester II.

Stress… bayangkan sehari hari dagang, ngurusin bisnis tiba2 harus cari jurnal dan membaca sebanyak banyaknya untuk menyusun risearch gap.

Saya benar-benar malu dan gak PD di kelas. Bahkan ada satu mahasiswa (gen x) yg mondominasi perkuliahan menertawakan krn gak paham2 tentang materi perkuliahan.

Toh diam-diam saya menganalis apa yang sudah terjadi:

1. Ternyata 90% lebih dikelas adalah seorang akademisi, mahasiswanya para dosen yang ingin menyelesaikan S3. Sedangkan saya adalah seorang praktisi yang butuh ilmu buat diimplementasikan sehari hari.

2. Tujuan dari dosen saya adalah mencetak akademisi yang berkualitas setara dengan lulusan kampus negeri ternama.

3. Ekpektasi saya dengan kuliah ini:
- saya kira saya bakalan belajar marketing modern seperti bagaimana membuat produk winning dengan strategi pemasaran dengan teknologi terbarukan.
- Saya kira saya bakalan belajar manejemen SDM Modern. Bagaimana caranya membuat KPI karyawan menggunakan teknologi AI. Video CCTV kantor menjadi KPI.
- Saya kita saya bakalan belajar manejemen keuangan menggunakan AI.
- Dan lain sebagainya.

4. Pengajar dan staff kampus adalah orang-orang tua semua. Tidak ada yang salah jg. Tapi culture yang terbangun masih manajemen culture lama. Bahkan staff TU nagih biaya semester hanya mengirimkan PDF ke WA saya tanpa salam atau sepatah kata apapun. Posisi saya sebagai mahasis tidak dianggap sebagai klien oleh TU, tapi sama seperti mahasiswa S1 pada umumnya.

5. Dosen saya punya produk. Tapi kurang maksimal dalam pemasaran. Padahal ada materi manajemen marketing yang diajarkan oleh dosen saya.

Akhirnya saya pilih drop out. Krn murni kesalahan saya. Tapi… disini saya malah melihat ada peluang besar.

Setelah keluar, beberapa waktu kemudian saya nemuin profesor saya, karena saya melihat ada peluang bisnis didepan saya. Saya tahu profesor-profesor yang mengajar saya punya produk yang cukup bagus, dan ada pembeda yang bagus di produk yang dibuat oleh profesor saya.

Tapi sayangnya penjualan tidak maksimal. Saya tawarkan untuk membantu penjualan. Modal dari saya. Infrastruktur marketing dari saya semua. Profesor saya tidak perlu keluar uang sepeserpun.

Dan ternyata produk nya bisa kami jual hingga naik ribuan persen. Dengan omset pastiya milyaran..

Dan saya dibayar Rp 1 miliar lebih.

Siapa yang mengerjakan projects marketing produk dr profesor-profesor ini? Yang mengerjakan adalah tim saya anak-anak gen Z dan millenial, bahkan ada yang usianya baru 16 tahun..!!

Kok bisa? Nah disini lah ada peluang besar untuk anak anak gen Z dan turunannya..

1. Gen boomer (orang-orang tua) cenderung terlambat menggunakan teknologi. Berbeda dengan Gen Z yang lebih cepat mudah beradaptasi dengan teknologi.

2. Gen Boomer mayoritas dalam bersosmed menggunakan Facebook, sedangkan Gen Z dan turunannya main instagram dan tiktok. Artinya ada perbedaan cara marketing.

3. Dll

Misalnya. Profesor saya menulis buku cara cepat menyusun skripsi. Lalu dijual di facebook. Tentu kan kurang tepat. Karena yang kuliah S1 saat ini adalah anak anak Millenial. Yang gak main facebook.

Dari sini, ternyata kita menemukan banyak peluang yang bisa dikerjakan oleh anak anak gen Z dan turunannya. Apalagi kalau kita terus beradaptasi dengan teknologi AI.

Yg awalnya saya gak PD masuk circle profesor hari ini saya PD untuk bertemu profesor-profesor.

Bahkan ada klien saya yg asetnya nilainya hinga ratusan milyar..

Artinya apa? Banyak peluang!

**

Misalnya kita ketemu Gen boomer yang berusia 60 tahun, tapi memiliki foto orang tuanya yang sudah lusuh gak jelas. Dengan teknologi AI kita bisa membuat foto bahkan orang tersebut dengan almarhum orang tuanya. Bukannya ini sebuah peluang?

***

Maka untuk anak-anak gen Z atau generasi strowberry. Memang ada kelemahan dari diri kalian. Tapi jangan berkecil hati, karena ada juga kelemahan dari generasi Boomer (orang orang tua).

Tidak ada pilihan lain untuk meneruskan kemajuan bangsa ini selain ditangan kalian. Dan asal kalian tahu kelebihan yang ada didiri kalian itu sesuai dengan perkembangan zamannya.

Kalian tidak diciptakan untuk menguasai satu skill saja, krn untuk mendapatkan skill multitasking diera kalian sangatlah mudah. Dan dunia AI hari ini diciptakan untuk menguasai segalanya.

Misalnya dengan satu AI: kalian bisa mengerjakan tugas sebagai:
1. copywriting
2. editing
3. video graphy
4. web dev
5. CS
6. dll..

Jadi untuk anak anak generasi strawberry yang mungkin sering dikucilkan. Yang diperlukan dari kalian adalah MENTALITAS PERCAYA DIRI. MENTALITAS KEBERANIAN.

Walau yang mejabat di negeri ini, yang mengajar dinegeri ini, mayoritas masih orang orang tua, mereka tidaklah hidup untuk selamanya. Dan sudah pasti kalian semua GENERASI STRAWBERRY SEBAGAI PENERUS BANGSA INI.

BAHWA KALIAN SANGAT SANGAT BISA..!! YANG DIPERLUKAN ADALAH PERCAYA DIRI BAHWA KALIAN BISA.

****

Note: Foto bareng profesor kim di Korea. Cerita diatas kejadiannya di Indonesia.

-Sono Prabowo

Artikel Telah Tayang Di Facebook - https://www.facebook.com/share/p/16SWm4Pzi9/

 

Media Corner 16062025

Media Corner 16062025