Foto: Laila Mufida Pembina FPKB DPRD Kota Surabaya |
Pembina Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya Laila mufida membenarkan adanya kabar tersebut. Namun, tidak belum tahu secara detail terkait wacana perombakan pimpinan di dalam fraksinya."Iya sudah dengar. Tapi saya tidak begitu mengikuti karena baru sembuh dari sakit.ujarnya saat di konfirmasi lewat selulernya (5/2).
Mufida yang menjabat wakil ketua DPRD Kota Surabaya itu mengatakan perombakan struktur fraksi merupakan wewenang ketua partai di tingkat kota. Meski menjabat sebagai pembina, dia menegaskan bahwa dirinya juga petugas partai. “Kita tidak bisa ikut campur karena itu domainnya ketua DPC (dewan pimpinan cabang). Saya sendiri kan petugas partai,” katanya.
Secara terpisah, Ketua DPC PKB Kota Surabaya Musyafak Rouf tidak membantah adanya kabar tersebut. Namun, dia belum mau menyebutkan kapan perombakan akan dilakukan. Yang jelas, dalam waktu dekat pengurus cabang akan menggelar rapat membahas masalah tersebut.
Terkait nama Mahfudz yang belakangan dikabarkan akan menduduki jabatan ketua, Musyafak menjawab diplomatis. Menurut dia, siapapun bisa menduduki jabatan ketua. Dengan catatan, yang bersangkutan dianggap mampu dan bisa memajukan fraksi PKB di DPRD Kota Surabaya. “Itu hal biasa karena sebuah organisasi tentu butuh penyegaran,” tuturnya.
Mantan Ketua DPRD Kota Surabaya itu belum mau menjawab alasan perombakan tersebut. Yang jelas, dia memastikan tidak ada tendensi atau masalah internal yang terjadi. Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya tetap solid satu suara dalam memberikan sikap. “Dikandani kok, iku wes biasa. Ini bagian dari penyegaran. Wes, dienteni ae kabare,” ucapnya.
Sementara itu, Minun Latief yang saat ini masih menjabat ketua fraksi belum bisa dikonfirmasi terkait wacana pergantian dirinya. Di tempat lain, Mahfudz juga enggan memberikan komentar terkait namanya yang muncul sebagai kandidat terkuat. “Itu wewenangnya ketua DPC. Saya selaku petugas partai harus siap ditempatkan dimanapun. Bahkan tidak jadi apa-apapun harus siap,” jelas politikus yang juga Ketua DKC Garda Bangsa Kota Surabaya itu. (dm/lp)