Foto: Lucy Kurniasari |
" Ternyata kesempatan bekerja diluar negri sangat terbuka lebar, terutama di negara-negara maju. Dari situ, agar dalam keberangkatan calon pekerjaan migran (PMI) sesuai prosedur maka kami melakukan pendekatan-pendekatan untuk memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat," terang Lucy
Dalam hal ini juga disampaikan prosedur keberangkatan, sekaligus perlindungan yang didapat diluar negri.
Lucy mengingatkan, jangan sampai PMI kita berangkat dengan visa Turis, tapi harus visa kerja dan harus terdaftar sebagai pekerja.
" Kalau sesuai prosedur, negara akan hadir baik dalam perlindungan ekonomi, hukum, dll. Jadi kita pasti rugi kalau kita selalu calon PMI tidak menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya," katanya.
Pemerintah saat ini sudah memberikan kekuatan kepada BP2MI yang bertugas untuk menjamin perlindungan kepada PMI secara VVIP.
"Luar biasa, VVIP. Selama ini yang kita tahu VVIP untuk pejabat, sekarang pahlawan devisa negara dijamin dengan keamanan VVIP juga, " Ujar Anggota DPR RI yang terpilih dari Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo ini.
VVIP dalam arti Ada jalur khusus ketika keberangkatan dan saat kembali ke Indonesia, karena dianggap sebagai pahlawan penyumbang Devisa terbesar.
" Dulu saat PMI datang, calo-calo sudah pada merapat dan banyak penipuan. Sekarang tidak lagi karena diberikan tempat khusus bagi mereka," Kata Lucy lagi.
Harapannya, sosialisasi ini dapat digetok tularkan masyarakat kepada sekitarnya, sanak saudara yang ingin mengais rejeki diluar negri.
Memang, lanjut Lucy, untuk saat ini masih banyak negara yang masih tertutup karena Covid-19, tapi itu semua juga tergantung bagaimana Goverment to Goverment (antar Pemerintah, red) memperkuat kerjasamanya.
Sementara, Freddy M. Panggabean Plt. Deputi penempatan dan perlindungan kawasan Asia Afrika menjelaskan memang kesempatan untuk bekerja diluar negri terbuka luas karena trend yang ada diluar negri sedang mengalami penurunan populasi jumlah penduduk. Ditambah sifat masyarakat disana enggan untuk direpoti para orang tua. Sehingga mereka lebih suka mencari seorang merawat orang tuanya.
" Gaji seorang baby sitter ataupun merawat orang tua di Jepang bisa sampai 24 juta," terangnya.
Saat ini, menurut Freddy, Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbesar ada di Malaysia sekitar 1,3 juta-an. Dan untuk propinsi tertinggi pengiriman PMI adalah dari Jawa Timur.
Yang memprihatinkan, dalam beberapa tahun ini provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah provinsi terbanyak kasus kematian PMI-nya yakni sekitar 150 jenasah yang dipulangkan belum lagi ada yang mengalami penyiksaan bahkan hingga cacat.
Maka dari itu, mantan pegawai kedutaan besar di Malaysia ini menegaskan kalau ingin bekerja diluar negri, pekerja wajib mempersiapkan diri, mempunyai kebanggaan dan terutama mentaati prosedur.
Turut sebagai narasumber, Hari Gunawan dari Dinas tenaga kerja Surabaya bersama perwakilan UPT pelaksana penempatan dan perlindungan pekerja Migran Indonesia BP2MI. (dm/lp)