Foto: Ilustrasi Tes SWAB |
"Tentu dari Dinas Kesehatan dengan tim melakukan tracing pada siswa itu, dia (siswa) melakukan kontak erat dengan siapa saja. Keluarga atau pun rekan-rekannya," kaya Febri (1/12)
Tim Dinkes akan melakukan assessment terhadap kelayakan tempat tinggal dari siswa, atau mereka akan menjalankan isolasi secara mandiri sesuai dengan arahan. Petugas juga melakukan swab tes kepada keluarga siswa.
"Dilihat diassesment apakah tempat tinggalnya itu bisa dilakukan isolasi mandiri maka diberikan arahan untuk tetap isolasi mandiri, tapi jika tidak memungkinkan maka akan ada yang dibawa ke Asrama Haji. Tentu keluarganya juga akan dilakukan tes juga. Karena kan kontak eratnya dari siswa yang positif ini," jelasnya.
"Tim tracing yang melaksanakan. Ada konsepnya. Tim tracing akan melihat selama sepuluh hari atau 14 hari terakhir mereka beraktifitas dimana," lanjutnya.
Tim tracing masih harus melakukan pemantauan lebih mendalam lagi mengenai langkah swab lanjutan bagi 36 siswa tersebut.
"Tergantung treatment yang dilakukan dinas kesehatan. Ketika dipantau, bisa saja sehari, hari ini atau besok langsung diswab lagi bisa saja seperti itu," terangnya.
Di sisi lain ia meminta kepada seluruh warga Kota Surabaya tetap menjaga kedisiplinan protokol kesehatan. "Kami mohon covid jangan dijadikan aib. Bukan suatu penyakit yang memalukan. Memang harus dihindari, karena memang belum ada obatnya, vaksinnya. Memang harus menjaga jarak terhadap penyebaran penyakit ini. Tetap disiplin protokol kesehatan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Pemkot Surabaya telah melaksanakan swab kepada ribuan pelajar di tingkat SMP, berdasarkan hasil tes tersebut setidaknya ada 36 orang siswa yang dinyatakan terpapar Covid-19.
"Tim tracing yang melaksanakan. Ada konsepnya. Tim tracing akan melihat selama sepuluh hari atau 14 hari terakhir mereka beraktifitas dimana," lanjutnya.
Tim tracing masih harus melakukan pemantauan lebih mendalam lagi mengenai langkah swab lanjutan bagi 36 siswa tersebut.
"Tergantung treatment yang dilakukan dinas kesehatan. Ketika dipantau, bisa saja sehari, hari ini atau besok langsung diswab lagi bisa saja seperti itu," terangnya.
Di sisi lain ia meminta kepada seluruh warga Kota Surabaya tetap menjaga kedisiplinan protokol kesehatan. "Kami mohon covid jangan dijadikan aib. Bukan suatu penyakit yang memalukan. Memang harus dihindari, karena memang belum ada obatnya, vaksinnya. Memang harus menjaga jarak terhadap penyebaran penyakit ini. Tetap disiplin protokol kesehatan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Pemkot Surabaya telah melaksanakan swab kepada ribuan pelajar di tingkat SMP, berdasarkan hasil tes tersebut setidaknya ada 36 orang siswa yang dinyatakan terpapar Covid-19.
"Kemarin sudah keluar hasil dari test swab dilakukan kepada siswa SMP, 36 siswa dari 3.627 tersebut. Sekitar satu persen yang dinyatakan positif Covid-19 dari 17 sekolah yang sudah dilakukan tes swab," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara. (mn/lp)