 |
| Foto: Pintu masuk Gedung Museum Olahraga Surabaya |
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRPCKTR) Surabaya, Iman Krestian saat meninjau pengerjaan gedung itu.
"Saat ini prosesnya ada beberapa penyempurnaan, jadi saat ini kondisi pemasangan pintu tambahan," kata Iman.
Untuk saat ini pihaknya masih melakukan penambahan pengerjaan fasilitas di beberapa area Museum Olahraga.
"Di awal masih belum ada, tapi ini kita tambahkan tujuannya biar steril koleksi, karena di dalam ada kamar mandi langsung di area depat biar lebih terproteksi," jelasnya.
Diketahui, pengerjaan gedung museum ini sudah berjalan sekitar 6 (enam) bulan. Awal pengerjaannya sendiri dimulai sejak Juli 2020 lalu.
"Ya cuma beberapa bulan, karena pengerjaannya minor, karena pekerjaan konstruksi utamanya sudah ada sebelumnya. Kita hanya mugar-mugar dikit, perbaikan atap, pemasangan AC, dan lighting, termasuk penataan interior untuk museumnya," ungkapnya.
Menurutnya, hingga kini sudah ada 232 unit barang koleksi yang memiliki latar belakang historis yang berbeda-beda. Sebelum dialihfungsikan sebagai museum, gedung tersebut berfungsi sebagai gudang penyimpanan.
"Konsepnya memang menyatukan, sebagian gedung ada yang kita bongkar, sebagian kita pertahankan dijadikan Museum Olahraga," terangnya.
Sementara itu, gedung museum sendiri terdiri dari dua lantai dengan total luas sekitar 600 meter persegi. Dimana lantai pertama memiliki luas 400 meter persegi, sedangkan pada bagian atas memiliki luas sekitar 200 meter persegi.
Untuk besaran biaya pengerjaannya, Pemkot Surabaya membutuhkan sekitar 2-3 miliar rupiah yang diambil dari dana APBD. (mn/lp)