 |
| Foto: Achmad Hidayat |
Setidaknya ia mencatat ada 3 peristiwa besar yang dialami bangsa Indonesia sepanjang 2020. Pertama, kasus Covid-19 yang baru menyerang Indonesia pada Maret lalu.
"Pada bulan Maret Covid-19 terdeteksi di Indonesia. Upaya penanggulangan dengan melakukan PSBB memberikan dampak yang cukup luas dalam kehidupan, baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan hingga pelayanan kesehatan," kata Achmad, Kamis (31/12/2020).
Achmad menganggap yang paling terkena dampak atas pandemi Covid-19 ialah sektor ekonomi. Meningkatnya angka pengangguran terbuka serta angka putus sekolah menjadi tidak terhindarkan.
Achmad menganggap yang paling terkena dampak atas pandemi Covid-19 ialah sektor ekonomi. Meningkatnya angka pengangguran terbuka serta angka putus sekolah menjadi tidak terhindarkan.
"Saya himpun pada 20 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan sempat jatuh pada poin terendah di angka 4.194,94 poin pengaruh lesunya ekonomi karena berhentinya berbagai aktivitas karena PSBB," jelasnya.
Kemudian, ada peristiwa demo besar-besaran menolak UU Cipta Kerja yang terjadi di seluruh daerah Indonesia yang hampir semuanya berakhir ricuh dan anarkis. Selanjutnya, panasnya suhu politik akibat penyelenggaraan pilkada serentak pada 9 Desember lalu.
"Kita semua harus menyadari bahwa tiada suatu cobaan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa melebihi kemampuan hamba-NYA, dengan tabah semua bahu membahu untuk dapat bertahan serta keluar dari situasi sulit ini," tuturnya.
Namun, ia bersyukur bahwa segala macam ujian ini dapat dilewati dengan tabah dan kuat, tentunya dengan saling bergotong royong dari semua lapisan masyarakat.
"Berbanggalah karena kita adalah generasi yang diberikan ketabahan serta kekuatan dalam ujian yang cukup berat ini. Serta bersyukurlah Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi serta memberikan berkahnya hingga kita dapat bertahan sejauh ini," pungkasnya. (mn/lp)
Kemudian, ada peristiwa demo besar-besaran menolak UU Cipta Kerja yang terjadi di seluruh daerah Indonesia yang hampir semuanya berakhir ricuh dan anarkis. Selanjutnya, panasnya suhu politik akibat penyelenggaraan pilkada serentak pada 9 Desember lalu.
"Kita semua harus menyadari bahwa tiada suatu cobaan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa melebihi kemampuan hamba-NYA, dengan tabah semua bahu membahu untuk dapat bertahan serta keluar dari situasi sulit ini," tuturnya.
Namun, ia bersyukur bahwa segala macam ujian ini dapat dilewati dengan tabah dan kuat, tentunya dengan saling bergotong royong dari semua lapisan masyarakat.
"Berbanggalah karena kita adalah generasi yang diberikan ketabahan serta kekuatan dalam ujian yang cukup berat ini. Serta bersyukurlah Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi serta memberikan berkahnya hingga kita dapat bertahan sejauh ini," pungkasnya. (mn/lp)