Mahasiswa UK Petra Berhasil Ciptakan Game untuk Monitoring Anak

Foto: Mahasiswa UK Petra
LintasPortal.com - Mahasiswa UK Petra Surabaya telah berhasil menciptakan aplikasi monitoring anak-anak saat bermain game di rumah.

Karya tersebut merupakan inovasi dari lima mahasiswa prodi Teknik Elektro UK Petra yang tergabung dalam tim SGT yang berhasil membuat aplikasi bernama Aplication Monitoring System (AMS). 

Kelima mahasiswa semester 7 tersebut, menciptakan AMS ialah Jeremy Winston, Yansen Suwanto, Joshua Alexander Heriyanto, James David TM dan Jerich Elia Santoso

"Kami membuat ini karena masa pandemi anak-anak cenderung lebih banyak bermain. Data menunjukan jumlah pemain game Fornite meningkat 2-3 kali lipat. Harapannya dengan AMS, pengendalian penggunaan game dapat dikontrol," kata Jeremy Winston, Selasa (3/12/2020).

Aplikasi ini berfungsi untuk memonitoring dan mengkontrol kegiatan bermain anak menggunakan prinsip IoT, sehingga orang tua dapat melihat durasi berapa lama, game yang dimainkan, dan dapat mengatur berapa lama anak dapat bermain game hanya dengan menggunakan smartphone yang terhubung pada internet.

"Yang mengkuatirkan adalah anak kecil yang belum mempunyai pengendalian yang baik sehingga tak jarang mereka akan kecanduan bermain game dan tak mau mengerjakan tugasnya. Ini akan sangat membantu para orang tua. Bisa diakses dari manapun asal ada jaringan internet," ujar Yansen.

Aplikasi tersebut sudah diuji coba saat lomba nasional yang diadakan APTISI wilayah VII Jawa Timur dan bisa berfungsi dengan baik. Para pengguna aplikasi dapat menginstall pada handphone maupun pada PC komputer. 

Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, orang tua dan anak harus membuat akun terlebih dahulu agar mendapatkan username. Orang tua dapat mengontrol durasi bermain di aplikasi anak, lalu orang tua juga memasukan username, durasi bermain dalam satuan menit, dan interval dari durasi itu (hari/minggu/bulan).

Jika proses pengaturan berhasil maka di tampilan home aplikasi orang tua akan menampilkan game apa saja yang dimainkan pada aplikasi anak beserta durasinya, dan sisa waktu bermain. Cara kerjanya jika waktu yang telah diatur telah habis maka permainan yang dimainkan anak akan mati dengan sendirinya.

Tim ini membutuhkan waktu tiga bulan untuk membuat AMS. Ada kendalanya dihadapi antara lain saat pembuatan tidak bisa berkumpul secara langsung, hanya bisa lewat voice call saja, sehingga sering kali terdapat perbedaan presepsi antara anggota. 

AMS awalnya, merupakan hasil dari tugas kuliah dari MK Pengembangan Aplikasi Telematika (PAT) dan berhasil menjadi juara 2 kategori Aplikasi Mobile/Web dalam Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa LO KREATIF 2020 yang digelar oleh APTISI Wilayah VII Jawa Timur. Berkat prestasinya, tim SGT UK Petra berhak atas hadiah uang senilai Rp 2.000.000,00 ditambah medali dan E-sertifikat.

“Beberapa minggu setelah aplikasi ini selesai dibuat, kami iseng mendaftar. Hanya memperbaiki sedikit proposalnya. Tidak menyangka ternyata kami bisa meraih juara 2," pungkasnya. (mn/lp)