Foto: Ilustrasi Vaksin Corona |
Vaksin merah putih sedang dikembangkan oleh Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman. Vaksin menggunakan virus strain lokal yang berkembang di Indonesia.
Berikut tiga fakta mengenai vaksin merah putih senjata Jokowi musnahkan virus corona dari Bumi Indonesia.
1. Berbeda dari Vaksin Covid-19 dari China
Bila vaksin Sinovac menggunakan virus utuh yang dibiakkan kemudian dimatikan dengan bahan kimia atau cara lain, vaksin merah putih hanya menggunakan dua protein yang diambil dari virus. Yakni, spike protein dan nukleus capsid protein sebagai antigen.
"Tentu dari virus itu kami berharap bisa mengurangi efek-efek yang tidak diinginkan akibat diberikannya protein-protein lain dari virus. tentu ini harus dibuktikan melalui uji pre-klinis dan uji klinis satu, dua, dan tiga," jelas Ketua LBM Eijkman Amin Soebandrio seperti dikutip Selasa (25/8/2020).
2. Penuhi 50% Kebutuhan Indonesia akan Vaksin Covid-19
Menurut Amin Soebandrio, dari kerja sama dengan Sinovac dan CEPI, Indonesia hanya akan mendapatkan jatah vaksin maksimal 20% dari kebutuhan. Sisanya harus diusahakan dari kerja sama atau membuat vaksin corona sendiri.
"Kalau kita cermati di beberapa dokumen Sinovac atau CEPI negara yang berpartisipasi akan mendapatkan 'jatah' 20% dari kebutuhannya kita harus menyiapkan selebihnya," ujarnya Amin Soebandrio. "Sisanya itu, sekitar 80% harus kita penuhi sendiri lewat vaksin merah putih."
3. Produksi Massal Vaksin Covid-19 di 2022
LBM Eijkman memprediksi akan menyerahkan bibit vaksin ke industri pada bulan Februari atau Maret 2020. Setelah itu akan dilakukan uji klinis fase satu, dua, dan tiga.
"Penyuntikan pertama (uji klinis fase satu) kemungkinan trimester kedua 2021 dan [uji klinis] diprediksi selesai akhir 2021 dan produksi massal [vaksin] pada awal 2022," terang Amin Soebandrio.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200825064351-37-181679/3-fakta-vaksin-merah-putih-senjata-jokowi-musnahkan-corona