Eri Cahyadi Calon Walikota Surabaya Nomer Urut 1
“Bagaimanapun, anak-anak kita yang sedang bersekolah saat ini adalah masa depan Surabaya. Maka pemisahan antara negeri dan swasta hanya akan mengakibatkan ketimpangan kualitas SDM Surabaya di masa depan. Maka kita antisipasi jangan sampai itu terjadi,” kata Eri di Surabaya, Ahad (11/10).
Eri mengaku sudah merintis pemberian tunjangan untuk guru-guru swasta yang belum menerima tunjangan profesi dari pemerintah pusat. Syaratnya, guru tersebut telah menjalani profesinya minimal dua tahun. Dimana Pemkot Surabaya berencana memberi tunjangan senilai Rp 2 juta per tahun.
“Kualitas guru juga harus disamakan antara negeri dan swasta, ada sertifikasi. Tapi para guru juga harus mudah mengurusi semuanya, berkas dan lain-lain. Nantinya akan ada aplikasi khusus untuk itu. Kalau kualitas guru naik, pasti tunjangan meningkat," ujarnya.
Mekanismenya, kata Eri, dengan menambah Bopda alias Bantuan Operasional Pendidikan Daerah. Dengan penambahan Bopda, Pemkot Surabaya akan mampu mensubsidi sekolah swasta. Tak hanya pada SDM tapi juga pada fasilitas belajar mengajar.
“Jadi misalnya ada butuh bantuan komputer, lab, biar sekolahnya semakin berkualitas, sekolah swasta per area bisa kumpul, menentukan sekolah mana yang diprioritaskan mendapat bantuan terlebih dulu. Nantinya pasti akan merata. Jangan sampai sekolah negeri punya komputer, yang swasta tidak. Swasta tak boleh dianaktirikan," kata Eri.
Eri juga mengusulkan sistem baru pemberian beasiswa dari kalangan pengusaha kepada anak asuhnya. Dimana setiap pengusaha Surabaya minimal memiliki lima anak asuh. Dengan jumlah pengusaha di Kota Pahlawan yang begitu banyak, kata Eri, tidak akan ada lagi anak putus sekolah.
Sumber: https://republika.co.id/berita/qi0sxu384/eri-cahyadi-janji-tambah-subsidi-bopda-sekolah-swasta